Kamis, 21 Januari 2016

makalah akuntansi kelompok 11

Pos Transitoris adalah pendapatan yang sudah diterima kas nya akan tetapi belum menjadi hak perusahaan, dan biaya yang sudah dibayar dengan kas akan tetapi belum menjadi kewajiban perusahaan. Pada pos transitoris terdapat dua macam rekening, yaitu pos transitoris aktif dan pos transitoris pasif. (Baca juga: Pos Antisipasi)
Pos Transitoris Aktif
Pos transitoris aktif adalah pos yang berhubungan dengan biaya-biaya yang sudah di bayar oleh perusahaan tetapi belum semuanya dimanfaatkan oleh perusahaan, contohnya adalah biaya dibayar di muka. Biaya dibayar di muka adalah bagian dari asset perusahaan dalam kelompok aktiva lancar yang merupakan klaim kepada pihak tertentu yang pelunasannya dalam bentuk selain kas, karena itu tidak dikelompokkan ke dalam kelompok piutang.
Perbedaannya dengan piutang adalah jika piutang diharapkan pembayarannya dalam bentuk kas sedangkan biaya dibayar di muka diharapkan perusahaan memperoleh selain kas, misalnya barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan. Biaya dibayar di muka timbul akibat pembelian barang, jasa, atau aktiva lain yang belum diterima atau belum sepenuhnya diterima oleh perusahaan. Contoh dari akun biaya dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, dan sebagainya.
Pos Transitoris Pasif
Pos transitoris pasif adalah pos yang berhubungan dengan pendapatan yang sudah diterima oleh perusahaan tetapi sebenarnya belum menjadi hak perusahaan. Contohnya adalah pendapatan diterima di muka. Pendapatan diterima di muka adalah penerimaan-penerimaan yang tidak merupakan pendapatan untuk periode yang bersangkutan.
Penerimaan kas dalam transaksi ini akan dilaporkan sebagai pendapatan yang diterima di muka sampai saat dimana penerimaan diakui sebagai pendapatan. Contoh dari transaksi ini adalah sewa diterima di muka yakni pemasukan yang diterima oleh suatu entitas untuk sewa asset yang jangka waktunya lebih dari satu periode akuntansi.
1.      Pengertian Pos Antisipasi
Pos Antisipasi adalah pendapatan yang belum diterima dalam bentuk kas akan tetapi sudah menjadi hak perusahaan, dan biaya yang belum dibayar dengan kas akan tetapi sudah menjadi kewajiban perusaahaan.
Sama halnya dengan Pos Transaitoris, pos antisipasi dibagi menjadi dua rekening,yaitu:
a.       Pos Antisipasi Aktif
Pos Antisipasi Aktif adalah pendapatan-pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima kasnya. Transaksi ini dikenal dengan nama Pendapatan Yang Masih Akan Diterima atau Piutang Pendapatan. Contohnya: Perusahaan menyewakan gedung selama satu tahun terhitung dari 1 Juli 2006 sampai 30 Juni 2007. Biaya sewa selama satu tahun yaitu Rp. 8.000.000.00. dan diterima dibelakang pada 30 Juni 2007. Jika perusahaan membuat laporan keuangan pada 31 Juli 2006, maka pendapatan yang harus diterima untuk tahun 2006 adalah Rp. 200.000.00 yaitu sewa untuk jangka waktu 1 bulan terhitung dari 1 Juli 2006 sampai 31 Juli 2006 meskipun kasnya belum diterima. Pos antisipasi demikian menimbulkan adanya tagihan sewa yang akan dilaporkan sebagai aktifa yaitu sewa masih akan diterima.
b.      Pos Antisipasi Pasif
Pos Antisipasi Pasif adalah beban-beban yang telah menjadi beban suatu periode akuntansi, akan tetapi belum dikeluarkan kasnya sampai pada akhir periode akuntansi yang bersangkutan.
Contoh transaksi yang berhubungan dengan pos ini adalah :
·         utang biaya gaji
·         utang biaya iklan
2.      Pencatatan Pos Transitoris Aktif dan Pasif serta Pos dalam Pendekatan Neraca dan Pendekatan Laba Rugi
Menurut Donald E Kieso, (2004 : 391) mengemukakan sebagai berikut :
a.       Pendekatan laba rugi (Income statement approach)
Pendekatan laba rugi (income statement approach) merupakan jumlah beban piutang tak tertagih dan kredit yang berkaitan pada akun penyisihan tidak dipengaruhi oleh setiap saldo yang ada saat ini dalam akun penyisihan, karena estimasi beban piutang tak tertagih berhubungan dengan akun nominal (penjualan) dan setiap saldo dalam akun penyisihan diabaikan. Karenanya penandingan biaya dengan pendapatan secara tepat akan tercapai.
b.      Pendekatan neraca (Balance sheet approach)

Sedangkan pendekatan neraca (balance sheet approach), berdasarkan pengalaman masa lalu, sebuah perusahaan dapat mengestimasikan presentase piutang beredarnya yang tidak akan tertagih, tanpa mengidentifikasi piutang tertentu. Prosedur ini menyediakan estimasi yang cukup akurat menyangkut nilai piutang yang dapat direalisasi, tetapi tidak sesuai dengan prinsip penandingan biaya dan pendapatan  dan  tujuan dari metode ini adalah melaporkan nilai realisasi bersih piutang dalam neraca.

Selasa, 19 Januari 2016

akuntansi piutang dan utang kelompok 10

Sistem Akuntansi Piutang

Menurut S.Hadibroto: Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang, barang , atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang pada umumnya disajikan di neraca dalam dua kelompok yaitu Piutang usaha dan piutang non usaha. Piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan.
Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur. Mutasi piutang bersumber dari adanya transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang.
Informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai piutang yang dilaporkan berupa saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur, riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur, dan umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.


Sistem Akuntansi Utang


Barang yang sudah diterima dari pemasok adakalanya tidak sesuai dengan barang yang dipesan menurut surat order pembelian. Ketidaksesuaian tersebut terjadi kemungkinan karena barang yang diterima tidak cocok dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat order pembelian, barang mengalami kerusakan dalam pengiriman atau barang diterima melewati tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok, sehingga digunakan sistem retur pembelian yang digunakan oleh perusahaan untuk pengembalian barang yang sudah dibeli kepada pemasoknya